Rabu, 25 Mei 2016

Yoghurt Mencegah Diabetes Dan Obesitas

Gula yang manis bila dikonsumsi secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Karena itu kita harus membatasi gula yang masuk ke dalam tubuh setiap hari. Para ahli nutrisi menganjurkan takaran gula sekitar  25-50 gram atau setara dengan 6-12 sendok teh (2 sendok makan).

Kelebihan gula bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, dari mulai obesitas, merusak jantung, menimbulkan jerawat hingga meningkatkan risiko diabetes.  

Diabetes adalah penyakit yang mempengaruhi kadar gula darah seseorang. Penderita diabetes semakin banyak karena pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi gula. Untuk mencegah hal ini, Anda bisa mengubah pola makan menjadi lebih sehat, salah satunya dengan mulai mengonsumsi yogurt. 

Konsumsi porsi kecil yogurt setiap hari dapat menjauhkan diabetes, demikian dinyatakan harian Independent di Inggris. Pernyataan ini didapat dari hasil studi ilmiah di Amerika Serikat yang melibatkan 100 ribu relawan. Tim peneliti mengamati kebiasaan makan harian dan menghubungkannya dengan kemungkinan timbulnya gejala diabetes tipe-2. Hasilnya, risiko diabetes tipe-2 turun sebanyak 18% pada  relawan yang mengonsumsi satu porsi yogurt setiap hari (244 gram).

Penelitian ini masih perlu dilanjutkan karena masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Belum diketahui jenis yogurt apa yang dikonsumsi relawan, apakah jenis rendah lemak, apakah plain atau yogurt dengan perasa, apakah yogurt disantap bersama makanan lain atau tidak, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, anjuran untuk mencegah diabetes tipe-2 masih sama, yaitu terapkan pola makan sehat, olahraga rutin dan batasi konsumsi gula.

Salah seorang peneliti senior yang terlibat dalam penelitian ini, Dr. Frank Hu, profesor bidang nutrisi dan epidemiologi Harvard School of Public Health, mengatakan kepada situs WebMD,”Yogurt bukan ilmu sihir yang dapat mencegah diabetes 100%. Tidak ada yang dapat menggantikan pola hidup sehat Penelitian ini adalah peringatan bahwa pola makan berpengaruh terhadap risiko diabetes terutama tipe-2.”
Para ilmuwan menduga, hubungan antara risiko diabetes dengan konsumsi yogurt terletak pada keberadaan bakteri baik (probiotik).  Probiotik dalam yogurt mengubah lingkungan usus dengan cara yang bermanfaat, membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan produksi hormon penting untuk mengendalikan nafsu makan.

Studi sejenis juga pernah dilakukan oleh tim dari Medical Research Council dari University of Cambridge, Inggris  dan dimuat dalam jurnal Diabetologia seperti dikutip oleh situs Health Day. Dari hasil penelitian Cambridge, mereka yang rutin mengonsumsi yogurt mengalami penurunan risiko diabetes tipe-2 sebesar 28%. 

Dr. Nita Forouhi, ketua tim peneliti menjelaskan bahwa manfaat yang sama didapat pada relawan yang mengonsumsi makanan produk susu lainnya dan makanan berfermentasi seperti miso, kimchi dan tempe.
Bagi mereka yang makan sebagian besar makanan ini, risiko diabetes menyusut sebesar 24 persen. Risiko diabetes tipe-2 turun pada relawan yang minum 125 gram yogurt dalam seminggu. Hal ini juga berlaku untuk produk susu rendah lemak berfermentasi lainnya, keju cottage rendah lemak dan keju unripened rendah lemak.

Meski kedua penelitian ini belum final, para peneliti mengakui bahwa yogurt sangat layak dimasukkan ke dalam daftar makanan sehat. Apalagi selain bisa mencegah diabetes, yogurt juga bisa mencegah obesitas. Sebuah peneltiain menyebutkan bahwa orang yang minum soda dan jus buah-sumber utama gula, cenderung untuk mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding mereka yang tidak. Mereka juga cenderung makan lebih sedikit makanan bergizi sehingga meningkatkan risiko obesitas. Meski begitu kadar gula dalam yogurt juga perlu diperhatikan. Karena tidak semua yogurt memiliki kadar gula yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar