Rabu, 25 Mei 2016

Tanda-Tanda Pra Diabetes

Pra diabetes merupakan istilah yang digunakan bagi pasien yang berisiko mengalami diabetes tipe 2. Dalam kondisi pra diabetes, gula darah sudah berada pada angka yang melampaui batas maksimal level normal. Sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2, kondisi pra diabetes akan dialami lebih dahulu. 

Saat pankreas tidak memproduksi cukup insulin dan jaringan-jaringan dalam tubuh tidak sanggup memanfaatkan insulin dengan sebaik-baiknya, akan terjadi diabetes tipe 2. Insulin merupakan hormon penting yang mengolah gula menjadi energi serta memberikan cukup asupan gula pada otot, lemak dan sel-sel liver. Saat terjadi ketidakseimbangan pada insulin, gula tidak dapat disalurkan ke sel-sel dan mengendap di dalam darah. Alhasil, gula darah pun meningkat dan jika terus dibiarkan akan berkembang menjadi diabetes. 

Penyebab dari terjadinya pra diabetes adalah adanya kondisi kelebihan berat badan, tubuh yang tidak aktif bergerak, riwayat keluarga yang menderita diabetes serta adanya kondisi kehamilan pada wanita yang kemudian menderita diabetes gestasional. Gejala dari kondisi pra diabetes meliputi adanya rasa haus yang sering muncul, sering buang air kecil, mudah merasa lapar, pandangan yang mengabur dan bobot tubuh yang menyusut tanpa ada usaha apapun.

Hasil tes penderita pra diabetes akan menunjukkan hal-hal berikut ini.
  • Hasil tes hemoglobin A1c menunjukkan hasil 5.7% hingga 6.4%.
  • Hasil dari tes puasa glukosa darah berada antara 100 hingga 125 miligram per desiliter.
  • Hasil tes oral toleransi glukosa atau OGTT adalah 140 hingga 199 mg/dL dalam tempo 2 jam setelah tes dilaksanakan.
Untuk mencegah kondisi pra diabetes yang biasanya diderita oleh orang dewasa, terdapat beberapa langkah sederhana untuk memperkecil risiko menderita diabetes, sekaligus risiko penyakit jantung dan obesitas.
  • Lakukan kontrol pada bobot tubuh Anda
Bobot tubuh yang kelebihan dan mendekati kondisi obesitas merupakan penyebab utama diabetes tipe 2 pada orang dewasa. Para penderita obesitas memiliki risiko sebesar 20 kali hingga 40 kali lebih besar untuk menderita diabetes bila dibandingkan dengan pemilik bobot tubuh normal.
  • Banyaklah bergerak dan kurangi waktu di depan layar digital
Tubuh yang jarang digunakan untuk beraktivitas memperbesar risiko menderita diabetes. Menggunakan otot-otot dalam tubuh secara lebih teratur akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin sebaik-baiknya serta menyerap glukosa. Akhirnya, tidak hanya sel-sel tubuh pembuat insulin saja yang bekerja keras dan berisiko menyebabkan diabetes.
Lakukan aktivitas fisik sesederhana berjalan kaki selama setengah jam setiap harinya, untuk mengurangi risiko menderita diabetes tipe 2 hingga sebanyak 30 persen. Lakukan aktivitas berjalan kaki ini setidaknya lima jam dalam seminggu untuk manfaat kesehatan yang lebih maksimal. Selain baik untuk mencegah diabetes, rutin menggerakkan tubuh juga dapat menyehatkan jantung dan aspek lainnya dalam jangka panjang.
Cara lain untuk memperbanyak gerak tubuh adalah dengan membatasi konsumsi layar digital, baik itu televisi maupun internet. Menghabiskan waktu sebanyak dua jam saja di depan televisi tanpa bergerak dan sambil makan sudah meningkatkan risiko menderita diabetes sebanyak 20 persen disertai penyakit jantung.
  • Perbaiki pola berdiet
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam hal pembenahan diet dan pilihan makanan antara lain meliputi:
  • Pilih gandum utuh sebagai asupan karbohidrat
Perlindungan terhadapa diabetes bagi tubuh disediakan oleh konsumsi rutin gandum utuh dan menghindari makanan karbohidrat proses. Kelebihan gandum utuh dibanding karbohidrat lainnya adalah adanya bagian serat dan dedak yang akan mempersulit enzim pencernaan memecah molekul zat tepung menjadi glukosa sehingga memperlambat peningkatan gula darah dan insulin serta menurunkan indeks glisemik. Selain itu, kandungan vitamin, mineral dan phytochemicals di dalam gandum utuh dapat membantu mengurangi risiko prediabetes. Hindari makanan seperti kentang dan nasi karena kadar gulanya yang tinggi dan imbangi dengan ruti mengonsumsi buah, sayuran dan makanan berserat tinggi lainnya.
  • Hindari minuman berkadar gula tinggi dan pilih air, kopi atau teh
Minuman berkadar gula tinggi termasuk minuman bersoda dan dikemas dalam botol plastik maupun kaleng. Minuman buah-buahan atau jus kemasan juga mengandung kadar gula tinggi. Mengonsumsi jenis minuman ini dapat menyebabkan peradangan, kadar triglycerides tinggi dan menurunkan jumlah kolesterol baik atau HDL serta menaikkan resistansi terhadap insulin.
  • Pilihlah jenis makanan yang mengandung lemak menyehatkan
Jenis lemak yang baik berasal dari ikan dan hadir dalam bentuk omega-3. Perbanyak konsumsi makanan dengan lemak sehat ini untuk membantu menekan kadar kolesterol dan gula dalam darah. Hindari atau batasi konsumsi daging merah dan perbanyak kacang-kacangan sebagai sumber lemak sehat jenis polyunsaturated fats.
Kebiasaan buruk lainnya seperti merokok atau minum alkohol harus dihentikan untuk mencegah tubuh masuk ke dalam kondisi pra diabetes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar