Diabetes adalah penyakit gangguan metabolisme yang
memengaruhi kadar gula darah atau glukosa seseorang. Diabetes berkaitan erat
dengan gaya hidup seseorang. Misalnya, jarang berolahraga dan kerap mengonsumsi
makanan yang tidak sehat.
Diabetes biasanya terdeteksi saat seseorang melakukan
medical check-up atau ditemukan dari diagnosis kasus lain. Seseorang yang sudah
terdiagnosis menderita diabetes melitus namun tidak menindaklanjuti dengan
pemeriksaan berkala akan membuat diabetes berkembang menjadi komplikasi yang
lebih buruk.
Padahal, diabetes melitus adalah penyakit menahun yang akan
diderita seumur hidup sebab tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, diabetes yang
didiagnosis sejak awal sebenarnya dapat dikendalikan. Alhasil, penderita
diabetes tersebut bisa mempertahankan kualitas hidupnya.
Ironisnya, hanya sekitar 50 persen penderita diabetes yang
terdiagnosis dan menyadari bahwa mereka menyandang diabetes melitus. Lantas,
siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi dini
risiko diabetes melitus?
Berikut ini beberapa tanda di mana Anda dikategorikan
membutuhkan pemeriksaan diabetes:
- Mengalami keluhan klasik diabetes yakni sering kencing (poliuria), sering haus (polidipsia) dan sering lapar (polifagia).
- Memiliki satu atau lebih dari faktor risiko diabetes melitus, yakni:
- Riwayat diabetes melitus dalam keluarga.
- Usia di atas 45 tahun.
- Kelebihan berat badan/overweight (indeks massa tubuh ≥ 23 kg/mm2).
- Hipertensi (≥ 140/90 mmHg).
- Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL).
- Gaya hidup sedentary seperti kurang beraktivitas fisik dan diet tidak sehat (tinggi gula serta rendah serat).
- Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan bayi lebih dari 4 kg atau riwayat menderita diabetes gestasional.
- Riwayat lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg.
- Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Nah, bila hasil pemeriksaan menunjukkan Anda terdiagnosis
diabetes melitus, apa yang harus Anda lakukan?
Penderita diabetes sebaiknya mematuhi 4 pilar pengelolaan
diabetes melitus yaitu:
- Edukasi dan pemahaman diabetes melitus.
- Mengatur pola makan.
- Olahraga teratur.
- Pengobatan dan pemantauan hasil terapi melalui pemeriksaan laboratorium.
Empat pilar tersebut diharapkan bisa menjauhkan Anda dari
komplikasi diabetes melitus seperti penyakit jantung, stroke,penyakit ginjal,
dan kerusakan saraf. Alhasil, kualitas hidup pun dapat dipertahankan.
Pemantauan hasil terapi melalui pemeriksaan laboratorium pun dianjurkan
dilakukan sebanyak 1 – 2 kali setahun sesuai petunjuk dokter atau kondisi
penderita diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar