Rabu, 25 Mei 2016

Resiko Diabetes dan Batu Ginjal Meningkat Karena Asam Urat

Tingginya asam urat adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan oeh siapapun. Maklum saja, kala kadar asam urat tinggi, persendian akan terasa sangat nyeri. Di dalam istilah medis, gangguan kesehatan ini disebut pnyakit out atau pirai. 

"Orang dengan penyakit gout harus menjaga kadar asam uratnya tetap terkontrol walau mereka tidak sedang  mengalami gejala gangguan rematik yang menyakitkan," kata Eric Matteson, MD, MPH, kepala bagian reumatologiMayo Clinic di Rochester, Minn.

Studi baru menunjukkan bahwa tingginya kadar asam urat dalam darah berhubungan dengan hampir 20% peningkatan risiko diabetes dan lebih dari 40% kasus peningkatan risiko penyakit ginjal.

Asam urat adalah  hasil metabolisme yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat  karena pada setiap metabolisme normal pasti menghasilkan asam urat. 

Pemicu tingginya kadar asam urat adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.

Dalam studi, para peneliti mengevaluasi catatan mengenai 2.000 pria dengan penyakit gout  dari database Veterans Administration database. Di awal studi, tidak ada dari mereka yang menderita penyakit ginjal atau diabetes sebelumnya. 

Eswar Krishnan, MD, asisten profesor reumatologi di  Stanford University, mempresentasikan penemuannya pada acara tahunan  American College of Rheumatology. Krishnan adalah konsultan untuk Takeda Pharmaceuticals International, yang membuat obat untuk penyakit gout dan mendanai studi.
Setelah tiga tahun evaluasi, sembilan persen pria dengan gout yang kadar asam uratnya tidak terkontrol ditemukan menderita penyakit diabetes. Sedangkan yang kadar asam uratnya terkontrol, hanya enam persen yang menderita diabetes. 

Setelah memperhitungkan faktor risiko lain untuk diabetes, jumlah responden yang berisiko tinggi diabetes naik menjadi 19 persen pada mereka dengan  kadar asam urat yang tidak terkontrol.
Kadar asam urat dianggap tidak terkontrol jika menunjukkan skala pengukuran di angka tujuh.
Studi kedua yang dilakukan dengan menggunakan database yang sama menunjukkan, pria dengan penyakit gout yang asam uratnya tidak terkontrol memiliki risiko menderita batu ginjal 40 persen lebih tinggi dari mereka yang asam uratnya terkontrol. 

Kadar asam urat bisa dikontrol dengan pola makan sehat dan obat-obatan. Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing atau sarden, telur, dan jeroan. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan --seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

Yang terpenting adalah menjaga berat badan tetap normal, kata Matteson lagi. Obesitas adalah faktor risiko semua gangguan kesehatan tersebut.

Studi-studi ini belum menunjukkan bahwa  asam urat tidak terkontrol adalah penyebab gangguan-gangguan kesehatan tersebut tapi menunjukkan ada hubungan yang erat antara kadar asam urat tinggi dengan diabetes dan batu ginjal. 

"Gout adalah penyakit yang sering diabaikan," kata Matteson. "Sekarang kita menemukan bahwa asam urat tinggi ada hubungannya dengan peningkatan risiko serangan jantung, sindrom metabolik, diabetes, bahkan kematian akibat penyakit kardiovaskular meski sebelumnya Anda tidak menderita penyakit gout," kata Matteson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar