Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang normal,
terutama kadar gula darah. Anda pun merasa tenang dan kembali meninggalkan
aktivitas fisik dan berolahraga ditinggalkan serta banyak mengonsumsi junk food.
Gaya hidup semacam ini memungkinkan seseorang terkena prediabetes yang bila
tidak diwaspadai bisa berubah menjadi diabetes.
Prediabetes adalah kondisi kadar gula darah (glukosa) di
atas normal, tetapi masih di bawah batasan kadar gula darah untuk bisa
didiagnosis sebagai diabetes. Tubuh seseorang dengan prediabetes menjadi
resisten terhadap kerja insulin dan tidak mampu “membersihkan” atau mengambil
gula dari aliran darah seperti seharusnya.
Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih tinggi daripada nilai
normalnya. Jika kondisi ini terus berlangsung terus, risiko penyakit jantung
dan stroke makin meningkat. Selain itu, prediabetes yang berkelanjutan tanpa
penanganan memadai dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2. Padahal, diabetes
tipe 2 tidak dapat disembuhkan dan lebih sulit ditangani.
Penelitian internasional membuktikan bahwa diabetes tipe 2
dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Anda yang berbadan gemuk harus
menurunkan berat badan sebesar 5 – 10 persen (± 5 kg untuk individu dengan
berat badan 90 kg) dan melakukan latihan fisik intensitas sedang selama 30 – 60
menit per hari atau sekurang-kurangnya 4 hari dalam seminggu.
Penerapan pola hidup sehat ini lebih baik dilakukan bersama
pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter. Tujuannya untuk memastikan
adanya prediabetes, serta mengevaluasi dampak pola hidup sehat terhadap kondisi
kesehatan. Harapannya, risiko penyakit kardiovaskular dapat dikurangi dan
berkembangnya prediabetes menjadi diabetes tipe 2 dan segala komplikasinya
dapat diminimalkan atau dicegah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar