Bagi penderita diabetes, berpuasa memang tidak dilarang dan
bahkan sangat diperbolehkan. Namun, jika berpuasa dapat membahayakan jiwanya,
maka puasa tersebut dapat dibatalkan atau berbuka puasa.
Lalu kapan dan pada kondisi seperti apa seorang penderita
diabetes harus membatalkan puasanya?
Nah, bagi Anda yang menderita diabetes segeralah berbuka
jika sudah pada kondisi seperti:
- Gula darah turun menjadi 60 mg/dl atau kurang.
- Gula darah pada jam awal puasa (pagi hari) menurun menjadi 70 mg/dl untuk pasien yang menggunakan insulin dan obat.
- Gula darah naik menjadi 300 mg/dl atau lebih daripada angka tersebut.
Penderita diabetes memang diharuskan terus-menerus
mengontrol gula darahnya selama berpuasa. Jika penderita diabetes sudah berada
dalam kondisi yang terbilang bahaya, maka ia diharuskan berbuka puasa. Selain
itu, penderita pun perlu mewaspadai gejala hipoglikemia.
Hipoglikemia bisa dihindari dengan mengurangi beberapa
aktivitas fisik pada siang hari. Jadi, penderita diabetes disarankan untuk
melakukan aktivitas fisik pada sore hari menjelang berbuka puasa. Selain itu,
penderita diabetes lebih baik makan sahur mendekati waktu imsak.
Namun, ada beberapa tanda hipoglikemia yang perlu diwaspadai
seperti rasa lapar, lemas, gemetar, keluar keringat dingin, pengelihatan
menjadi kabur, pusing, mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Jika hal tersebut
terjadi pada Anda, segera lakukan pengecekan kadar gula darah dan batalkan
puasa Anda.
Selain itu, ada beberapa komplikasi bisa dialami oleh
penderita diabetes, antara lain:
- Terjadinya hiperglikemia atau meningkatnya gula darah menjadi sangat tinggi
- Ketoasidosis atau suasana darah dalam pembuluh menjadi asam. Nah, kondisi ini sangat rentan terjadi pada diabetes tipe 1, karena terjadi pengurangan insulin saat berpuasa. Selain itu, gula darah yang tidak terkontrol jelang puasa juga bisa menimbulkan risiko ketoasidosis.
- Risiko dehidrasi juga bisa dialami oleh penderita diabetes yang sedang berpuasa karena cuaca yang sangat panas dan menimbulkan kekurangan cairan dalam tubuh. Maka, penting bagi penderita diabetes untuk memantau urine pada pagi hari. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda mengalami dehidrasi ringan atau tidak. Jika urine berwarna kuning pekat dan jumlahnya sedikit, itulah pertanda Anda dehidrasi.
- Trombosis atau adanya sumbatan pada pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh asupan cairan pada diabetisi sangat terbatas selama puasa yang bisa mengakibatkan kekentalan darah, dan meningkatkan risiko trombosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar